Monday, July 21, 2008

Bus Layani Pontianak-Brunei

JAKARTA, BPOST - Dalam waktu dekat warga Indonesia termasuk para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Brunei Darussalam tidak perlu lagi kesulitan menuju negara itu. Pasalnya, jalur angkutan umum yang menghubungkan Pontianak (Kalimantan Barat) dengan Brunei Darussalam segera terealisasi.“

Dalam pertengahan tahun ini rencana menghubungkan Pontianak - Brunei mudah-mudahan akan terlaksana,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Departemen Perhubunga, Iskandar Abubakar , di Jakarta, kemarin.Jalur darat internasional tiga negara, termasuk Malaysia tersebut akan melalui empat kota yaitu Pontianak - Kuching - Miri - Brunei Darussalam melalui pos pemeriksaan lintas batas negara masing-masing.Iskandar mengatakan, jalur internasional ini akan mempermudah bagi masyarakat tiga negara yang ingin melakukan perjalanan ke luar negeri. Terutama bagi para TKI yang sedang bekerja di Brunei, jalur ini akan menjadi alternatif baik, karena nantinya akan ada angkutan umum yang secara langsung bisa mengangkut mereka dari Pontianak ke Brunei pulang-pergi.“Nantinya ada bus-bus milik pemerintah atau milik swasta yang beroperasi mengangkut penumpang. Bus itu ya ada yang dari perusahaan di Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam,” tandas Iskandar.Jalur Pontianak - Brunei ini melanjutkan rute Pontianak - Kuching yang telah terealisasi sejak belasan tahun lalu dan mampu mengantar puluhan ribu orang setiap tahunnya.Lebih jauh, Iskandar mengatakan, bila jalur darat internasional itu sudah terlaksana, maka tidak menutup kemungkinan akan disusul dengan kehadiran busway.Sebelumnya, telah direncanakan pembangunan jalur busway akan dilakukan di Kota Pontianak (Kalimantan Barat) dan akan menghubungkan dengan kota-kota di Malaysia. Nota kerja sama antara Pemerintah Kota Pontianak dengan Departemen Perhubungan ditandatangani Februari lalu. Walikota Pontianak, Buchary Abdulrachman, usai penandatanganan itu mengatakan, pihaknya memang telah merencanakan pengembangan transportasi perkotaan berbasis bus rapid transit (BRT). “Program ini sebenarnya sudah kami rencanakan sebelumnya, karena kami tidak mau mepet-mepet baru bergerak,” kata Buchary waktu itu. (PersdaNetwork/ewa)

No comments:

Post a Comment