Monday, July 21, 2008

Nasib Yeni Dianiaya Majikan

Yeni (bukan nama sebenarnya) buruh migran asal Tasikmalaya yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Brunei harus menerima nasib yang menimpa dirinya. Cita-cita dan harapan untuk membantu orangtuanya ternyata kandas. Yeni yang baru bekerja selama 2 bulan sejak bulan Februari 2008 pada majikan Jamilah (bukan nama sebenar)telah mengalami penganiayaan dan caci makian dari majikannya dari mulai ditampar dan dipukul sampai kepalanya ditusuk dengan tongkat kayu hingga kepalanya mengeluarkan darah. Namun tetap Yeni tidak berani untuk kabur dari rumah majikan, karena memikirkan hutangnya yang belum dibayar selama 5 bulan (krg lbh B$ 1000,-) kepada agen.

Hampir setiap hari penganiayaan silih berganti. "Terkadang kalau ada salah sedikit seperti menggosok baju yang kurang rapih, langsung ditampar". Padahal setiap hari Yeni bekerja dari jam 5 subuh sampai dua belas malam dan terkadang sampai ke jam dua subuh. Sehari hanya diberi makan sekali oleh majikannya. Badan terkadang terasa lemas sekali karena tidak cukup makan. Tetapi majikannya tidak mau peduli akan keadaan dirinya itu.

Yang bikin mengenaskan lagi, majikan tega-teganya menyetrika lengan kirinya dengan setrikaan hingga terbakar panas dan meninggalkan bekas hitam. Tidak sampai situ saja, majikan masih juga belum puas kalau Yeni tidak merintih keras. Selain siksaan yang bertubi-tubi dari kedua majikannya. Caci makian dan penghinaan yang sangat menusuk hatinya sering dilontarkan oleh majikannya itu. "Majikan pernah mengatakan, kalau kamu tidak punya uang, kenapa tidak pinjam uang aja atau jadi pelacur!".. Ucapan majikan sungguh membuatnya terhiris hatinya. Seumur-umur hidup di Indonesia, belum pernah orang yang berani mengucapkan kata2 seperti itu. Namun kali ini. Yeni baru merasakan betapa sakitnya dihina oleh majikannya. saking tidak tahan dengan penganiayaan yang bertubi-tubi dari majikan, Yeni akhirnya nekad melarikan diri dan melapor ke Polisi setempat. Lalu dari Polisi setelah melakukan penyeledikan, Yeni diserahkan kepada pihak KBRI BS Begawan untuk dilindungi.

Yeni sudah berada di penampungan KBRI BS Begawan kurang lebih 1 bulan. Sekarang Yeni sudah mulai tenang di penampungan, apalagi banyak rekan2 TKW yang senasib yang sering berbagi cerita mengenai masalah mereka masing-masing. Walaupun Yeni sudah tenang berada dekat dengan rekan2 senegaranya, namun rasa trauma pada dirinya masih menghantui dan seringkali meneteskan air mata. "Saya sering ingat sama orangtua di rumah, tapi saya tidak berani mengatakan apa kasus saya, takut orangtua jatuh sakit. Sekarang saya hanya pasrah dan berdoa saja, semoga kasus saya cepat diselesaikan!".

No comments:

Post a Comment